Jumat, 20 Maret 2015

KISAH UNIK MATEMATIKA

sobat ini da kisah unik tentang matematika baca dan komentari yah

Cerita Unik menejelang tidur tentang Matematika
Matematika...memang ratu nya ilmu pengetahuan. Bagi beberapa orang matematika memang menjadi momok dalam proses pembelajaran. Tapi tahu kah Anda, bahwa di dalam matematika ada begitu banyak hal-hal serta cerita unik di dalamnya?
matematika
Carl Friedrich Gauss adalah salah satu ilmuwan hebat dunia, ga cuma itu, ia juga diakui sebagai ahli matematika terbesar sepanjang masa. Hal ini cukup beralasan, karena ia memang jenius sejak kecil. Saat Gauss berusia tiga tahun, ia berhasil menemukan kesalahan yang dilakukan ayahnya waktu sang ayah melakukan kalkulasi di bidang keuangan. (mantap bener...saya umur tiga tahun lagi apa ya?? he3x)
Carl Friedrich Gauss
Gauss melakukan hal yang menakjubkan lagi saat ia berada di sekolah dasar. Pada waktu itu guru matematikanya meminta murid-murid menjumlahkan bilangan-bilangan dari 1 hingga 100. Ia melakukannya dengan harapan ia bisa beristirahat cukup lama sebelum melanjutkan pelajaran, namun ternyata Gauss berhasil menyelesaikan soal tersebut beberapa detik setelahnya. Gauss menyelesaikannya dengan cara yang unik: ia mengelompokkan bilangan dari 1 hingga 100 menjadi 1 dan 100, 2 dan 99, 3 dan 98, dan seterusnya hingga 50 dan 51. Jumlah setiap pasang bilangan adalah 101 dan ada 50 pasang bilangan, sehingga jumlah total bilangan adalah 50 x 101= 5050.
Kemudian ada Paul Wolfskehl. Ia bukan orang yang ahli matematika, tapi orang industri dari Jerman. Nah, mari kita lihat keterkaitannya dengan matematika...
Paul Wolfskehl
Cerita Paul Wolfskehl ini lebih mengherankan lagi: hidupnya diselamatkan oleh matematika. Entah karena masalah percintaan atau karena penyakit yang dideritanya, suatu hari ia berniat mengakhiri hidupnya. Paul bahkan sudah merencakan tanggal dan pukul berapa ia akan bunuh diri dan menyiapkan pistol untuk kemudian diarahkan ke kepalanya. Beberapa jam sebelum ingin menembak dirinya, ia mengunjungi perpustakaan pribadinya dan menemukan sebuah makalah tentang teorema yang sangat terkenal: Fermat’s Last Theorem.
Ia mulai membaca, dan tidak membutuhkan waktu lama untuk ia tenggelam dalam kesibukannya. Bukannya memikirkan mengenai bunuh diri, ia sibuk berpikir bagaimana cara memecahkan persoalan yang ada pada makalah tersebut. Perjuangannya memecahkan soal memang akhirnya gagal, namun tepat setelah itu dia sadar bahwa waktu yang ia tentukan untuk menembak dirinya sudah lewat. Ia pun terkagum dengan keindahan yang dia alami dalam memecahkan persoalan dan membatalkan niatnya untuk bunuh diri. Sebagai “balas jasa”, ia menyelenggarakan hadiah 100.000 Marks bagi siapa yang dapat memecahkan permasalahan Fermat’s Last Theorem. Hadiah ini kemudian dikenal dengan nama hadiah Wolfskehl.
Kemudian mari kita beralih ke cerita unik yang satu ini. Di saat menempuh studi Doktoral, George Dantzig terlambat menghadiri suatu kuliah. Sudah ada dua soal ditulis di papan tulis saat ia memasuki ruangan. Ia pun menyalinnya dan mengerjakannya sebagai tugas kuliah. Beberapa saat kemudian ia sadar bahwa soal tersebut bukanlah soal yang mudah…namun karena merasa bahwa itu adalah tugas ia tetap mengerjakannya. Dua soal itupun akhirnya selesai, lalu George mengumpulkannya ke dosen pengampu dan meminta maaf atas lamanya waktu yang dia butuhkan untuk menyelesaikannya dengan beralasan bahwa soal tersebut “sedikit lebih sulit daripada biasanya”.
George Dantzig
Kira-kira enam minggu sesudahnya, sang dosen datang ke rumah George sambil tergopoh-gopoh membawa tugas yang ia kumpulkan. Si empunya rumah sempat merasa tidak enak dan berpikir bahwa ia sudah melakukan kesalahan, namun ternyata…? Jeng jeng jeng...Sang dosen memberitahunya bahwa apa yang ia pecahkan adalah dua soal statistika terkenal tinggi yang belum terpecahkan oleh siapapun. George menjadi orang pertama yang berhasil memecahkannya dan pekerjaannya dirangkum menjadi sebuah makalah untuk kemudian dipublikasikan oleh sang dosen. Tidak berhenti sampai di situ, tahun berikutnya saat George bingung menentukan topic disertasi, sang dosen berkata bahwa penyelesaian dua soal tersebut akan diterimanya sebagai disertasi… (keren banget kan.....)
Kisah mengenai George Dantzig ini bahkan dipakai oleh seorang pendeta di masa itu sebagai bahan khotbah tentang kekuatan dari berpikir positif. Lebih lanjut lagi, sebuah film populer berjudul Good Will Hunting dibuat pada 1997 berdasarkan kisah George Dantzig ^,^
Itulah matematika, kita bisa lihat kontribusinya dalam hidup orang, entah itu menemukan sesuatu yang baru bahkan keindahannya sampai bisa menyelamatkan jiwa manusia... So, bagi Anda yang tidak suka dengan matematika, kenali ia terlebih dahulu dan pelajari keindahannya....

SUMBER: https://www.facebook.com/permalink.php?id=222340751203056&story_fbid=282184818551982

Senin, 16 Maret 2015


Fakta Unik Dalam Bilangan Matematika


Di bawah ini disajikan beberapa bilangan matematika yang sangat berpengaruh dalam melakukan perhitungan. Angka atau bilangan ini mempunyai karakteristik yang unik

1. Angka 0 (nol) menduduki posisi pertama. Tidak ada angka yang mengalami perjuangan begitu lama sebelum diakui keberadaannya selain angka nol. Angka nol dahulunya tidak pernah dikenal, karena angka nol baru diperkenalkan pada masa dinasti Abbasiyah oleh ilmuan matematika islam Al-Khawarizmi. Angka nol memiliki beberapa keistimewaan yang tidak dimiliki oleh angka-angka lain. Di antara keistimewaanya adalah: semua bilangan apapun sampai yang tidak terhingga, apa bila dikalikan nol maka hasilnya akan nol. Semua bilangan yang dibagi dengan nol memiliki hasil tidak terhingga. Nol adalah angka netral diantara positif dan negatif. Semua bilangan ditambahkan dengan nol akan memiliki hasil tetap.
Semua bilangan yang dikurang dengan nol memiliki hasil tetap.
 
2. Bilangan phi. Apa jadinya jika tidak ada bilangan ini. Sulit menghitung luas, dengan akurasi tinggi, untuk bentuk-bentuk yang mengandung lengkungan terutama lingkaran. Lebih lanjut, klik link di bawah ini:

3. Bilangan e, besarnya 2,7182…, adalah dasar (base) logaritma natural, Kadang-kadang disebut juga bilangan Euler sebagai penghargaan atas ahli matematika Swis Leonhard Euler, atau juga konstanta Napier sebagai penghargaan atas ahli matematika Skotlandia, John Napier yang merumuskan konsep logaritma untuk pertama kali; limit (1+1/n)n terus meningkat sampai tak-terhingga. 
 
4. Bilangan imajiner (i). Gunanya untuk menemukan nilai x dari persamaan x² + 1 = 0, tidaklah mungkin menemukan x sebagai bilangan riil, namun muncul sebagai bilangan imajiner yang dilambangkan dengan i dengan besar √-1. Lebih lanjut, klik link di bawah ini:

5.  Angka 1, karena semua bilangan apabila dikalikan satu hasilnya adalah bilangan itu sendiri.
6.  Angka 2, satu-satunya bilangan genap yang termasuk bilangan prima.
 
7. Angka 10, perlu Anda ketahui bahwa huruf awal pada nama – nama bilangan penyusun angka sepuluh memiliki huruf awal yang sama. Perhatikan penjelasan berikut :
10 = 9 + 1 = [S]embilan + [S]atu
10 = 8 + 2 = [D]elapan + [D]ua
10 = 7 + 3 = [T]ujuh + [T]iga
10 = 6 + 4 = [E]nam + [E]mpat
10 = 5 + 5 = [L]ima + [L]ima
 
8.  Konstanta Chaitin disebutkan banyak kemungkinan bahwa algoritma yang dipilih secara random akan membuat suatu komputer hang. 
 
9.  Bilangan И0 (Aleph naugh) adalah bilangan transfinite. Matematikawan memberi notasi И0 untuk bilangan rasional tak-terhingga (infinite). Ada hubungan antara bilangan ini dengan bilangan irrasional tak-terhingga (infinite) yang diberi notasi C dalam bentuk C = 2И0. Hipotesis kontinuum dinyatakan sebagai C = И1.
 
 (Diambil dari (telah disunting):https://dirgamath29.wordpress.com/2013/03/05/10-fakta-unik-dalam-bilangan-matematika/)
 

Sabtu, 07 Maret 2015



 ASAL MULA UJIAN NASIONAL

 hai temen temen sekarang kita akan menbahas tentang asal mula ujian nasional atau UN temen tahu gak kalau UN itui hal yang suka di takutin orang orang loh termasuk aku ini , aku juga sekarang mau UN  semoga aja kita yang mau UN INI DAPAT NILAI TERBAIk YAH AMIN
                    dan inilah asal mula UN, cekidot




Ujian Nasional (UN) menjadi polemik beberapa kalangan, apalagi untuk para siswa sekolah yang menjalankannya. Tapi kalian tahu enggak sih UN itu sudah ada sejak kapan?
Nah, melansir data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)  di Indonesia, sistem UN sudah ada sejak 1950-an. Wah, sudah lama sekali ya.
Seiring dinamika kebijakan pendidikan, mendorong terjadinya perubahan sistem UN. Perubahan ini merupakan respons terhadap kelemahan sistem ujian sebelumnya dan bertujuan memperbaiki agar UN menjadi lebih baik.
Pada 1965-1971 dinamakan Ujian Negara. Kala itu, pelaksanaannya dilakukan secara nasional dengan pengawasan yang ketat, sehingga angka kelulusan hanya sekira 50 persen. Di sini, banyak masyarakat menganggap sistem ini tidak adil dan menuntut agar diubah menjadi ujian sekolah.
Selanjutnya, pemerintah mengubah itu menjadi Ujian Sekolah. Pada 1972-1979, pelaksanaan ujian dilakukan oleh sekolah dengan pengawasan yang relatif longgar sehingga angka kelulusan mencapai 100 persen. Tapi sayangnya, menggunakan sistem ini malah terjadi penurunan mutu pendidikan.
Kemudian pada 1980-2002 kembali terjadi perubahan. Pemerintah mengubahnya menjadi Ebtanas. Kelulusan peserta didik ditentukan dari hasil penggabungan nilai UN dengan ujian sekolah. Dengan sistem ini banyak terjadi manipulasi penilaian (rumus PQR) sehingga angka kelulusan mencapai 100 persen.
Pemerintah pun mengubahnya lagi. Pada 2003-2004 dinamakan Ujian Akhir Nasional (UAN). Pelaksanaan ujian dilakukan secara nasional dan soal ujian dibuat oleh pusat. Sistem ini menetapkan batas minimal nilai kelulusan yakni lebih besar dari 3,00 (2003) dan lebih besar dari 4,00 (2004). Pengawasan ujian dilakukan secara ketat dan UAN dianggap satu-satunya syarat kelulusan.
Setelah itu, pada 2005-2010 dimulai lagi Ujian Nasional. Ini merupakan kelanjutan dari UAN, batas nilai kelulusan ditingkatkan menjadi lebih besar dari 4,25 (2005-2007) dan lebih besar dari 5,50 (2008-2010).
Usai UN, pada 2011-2013 ada penyempurnaan dari UN periode sebelumnya. Kelulusan peserta didik ditentukan dari hasil gabungan nilai sekolah dan nilai UN dengan presentase nilai UN : nilai sekolah sebesar 60 : 40 persen dengan batas minimal nilai kelulusan lebih dari 5,50.
   nah temen temen udah tau kan komentar yah.
SUMBER:http://news.okezone.com/read/2013/09/23/560/870147/ini-lho-awal-mula-ada-ujian-nasional